Makan & Minum Berdiri Berbahaya Bagi Kesehatan???

Dewasa ini kita melihat acara-acara yang dilaksanakan menggunakan konsep standing party, ya’ standing party adalah makan dan minum dengan cara berdiri yang bertujuan untuk memaksimalkan jumlah undangan pada ruangan yang kecil. Rasionalisasi yang diberikan memang menjadi sesuatu yang sepertinya dapat memberikan solusi bagi kita yang ingin mengundang banyak tamu namun terkendala dengan ruangan yang sempit.
 
Islam sebagai Agama yang mulia yang mengatur segala aspek kehidupan umatnya tentu juga telah mengatur adab makan dan minum, karena ini memang sesuatu yang urgen. Apakah ajaran Islam ini sejalan dengan konsep standing party yang lagi trend???
Jawaban mengenai pertanyaan ini dapat kita lihat secara tersirat pada hadits yang artinya sebagai berikut :
Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah saw bahwasanya beliau melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan ?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR Muslim)
dan juga
Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu sekalian minum dengan berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia memuntahkannya.” (HR Muslim)
Dari konteks hadits di atas jelaslah bahwa Rasulullah melarang kita makan dan minum dengan cara berdiri, artinya konsep  standing party yang akhir-akhir ini makin menjamur di kalangan masyarakat, khususnya menengah ke atas, adalah sesuatu yang keliru dan tidak seharusnya dilakukan oleh seorang muslim.
Tentu saja apa yang disampaikan, menyangkut larangan makan dan minum berdiri, oleh Rasulullah mempunyai hikmah yang besar. Hal ini yang kemudian melatar belakangi para pakar di bidang ini untuk mengkaji lebih dalam tentang hal tersebut. Alhasil salah seorang dokter bernama Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat,lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.
berikut ini kami kutip dari http://blog.ub.ac.id perkataan Dr. Ibrahim Al-Rawi bahwa jika manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang. Organ keseimbangan dalam pusat syaraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semu otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan sempurna. Hal ini kata beliau merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf terpenting pada saat makan da minum.
Sehingga untuk mendapatkan ketenangan itu kata beliau adalah pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga system pencernaan dalam keadaan siap untuk nerima makanan dan minuman dengan cara cepat.
Bahkan Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa-bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. Ternyata bisa separah ini lho akibat dari makan dan minum berdiri itu.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
 

gambar di atas juga memberikan gambaran kepada kita bagaimana air yang masuk ke dalam lambung ketika minum dengan duduk akan tersaring oleh sfringer. sfringter sendir adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.
Demikianlah hikmah besar dibalik perintah dan larangan Rasulullah Muhammad saw. Apa lagi yang menghalangi kita untuk segera melaksanakan sunnah tersebut. Selain Insya Allah kita akan mendapat karunia berupa kesehatan, kita juga akan mendapat pahala dari aktivitas makan dan minum yang kita lakukan. Hal ini karena kita meniatkannya untuk mencontoh nabi kita Muhammad saw.
sumber http://blog.ub.ac.id/

3 comments:

  1. Ya betul secara medis pun terbukti, karena dapat menghambat perut untuk mencerna pada akhirnya nanti banyak hal yang tidak diinginkan terjadi. Nah, loh. Jadi setuju hindari deh!

    ReplyDelete
  2. Semua tuntutan dari Tuhan untuk kebaikan kita semua kok

    ReplyDelete
  3. Semua tuntutan dari Tuhan untuk kebaikan kita semua kok

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan komentar dan kalau mau bertanya, saran, atau apapun mohon lebih baik sertakan nama dan alamat email, sebaiknya jangan memakai Anonymous Users

 
;